
Delegasi LAMDIK Tunjukkan Inisiatif Global di Konferensi Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Tokyo
Tokyo, 16 Mei 2025 — Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) turut memeriahkan konferensi internasional yang digelar International Network for Quality Assurance in Higher Education (INQAAHE) pada 14-15 Mei 2025 di Tokyo, Jepang. Kehadiran delegasi Lamdik tidak hanya menjadi ajang pertukaran ide, tetapi juga wadah untuk memperkenalkan inisiatif strategis dalam transformasi sistem akreditasi global.

Delegasi dan Tema Konferensi
Dipimpin oleh Ketua Umum Lamdik, Prof. Dr. Muchlas Samani, delegasi ini terdiri dari sejumlah pakar terkemuka seperti Prof. Dr. Ganefri, Prof. Dr. Sofia Hartati, Prof. Dr. Aceng Hasani, Prof. Dr. Yuni Sri Rahayu, dan Tsuroyya. Mereka hadir dalam konferensi bertema The Big Bang Theory: The Quality Assurance Paradigm Shift, yang mengangkat peran teknologi informasi dan kecerdasan artifisial (AI) dalam merevolusi sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi.
Konferensi diikuti lebih dari 300 peserta dari 60 negara, termasuk perwakilan lembaga akreditasi, akademisi, dan praktisi pendidikan. Kegiatan terbagi dalam sesi paralel, panel diskusi, dan pameran poster hasil penelitian yang menampilkan inovasi terkini di bidang evaluasi mutu pendidikan.

Inisiatif Strategis LAMDIK
Dalam forum tersebut, Prof. Dr. Muchlas Samani mengumumkan dua langkah penting LAMDIK:
1.) Pembentukan Konsorsium Lembaga Akreditasi Negara-Negara Islam
Inisiatif ini bertujuan memperkuat kolaborasi antarlembaga akreditasi di negara-negara Islam untuk menyusun standar penjaminan mutu yang relevan dengan nilai keilmuan dan budaya lokal. “Konsorsium ini akan menjadi wadah berbagi praktik terbaik dan memperkuat posisi negara-negara Islam dalam peta akreditasi global,” ujar Muchlas.
2.) Kerja Sama dengan HEEACT Taiwan
LAMDIK menjajaki kolaborasi dengan Higher Education Evaluation and Accreditation Council of Taiwan (HEEACT) dalam tiga bidang:
- Riset dan publikasi bersama terkait sistem penjaminan mutu.
- Pengembangan akreditasi micro-credential untuk mendukung pembelajaran fleksibel dan berbasis keterampilan.
- Pertukaran asesor guna meningkatkan kapasitas dan perspektif internasional dalam proses akreditasi.
Pentingnya Integrasi Teknologi dalam Akreditasi
Konferensi kali ini menyoroti urgensi adopsi teknologi digital, terutama AI, dalam proses akreditasi. Diskusi mengemukakan pentingnya sistem evaluasi berbasis data real-time, penggunaan algoritma untuk analisis mutu institusi, serta platform digital yang meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Dampak bagi Indonesia
Partisipasi Lamdik dalam forum bergengsi ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam penjaminan mutu pendidikan global. Inisiatif konsorsium negara Islam juga berpotensi membuka peluang kerja sama pendidikan antarnegara anggota, sementara kolaborasi dengan HEEACT dapat meningkatkan kredibilitas dan daya saing institusi pendidikan Indonesia di kancah internasional.